Berdasarkan pengalaman pribadi pas masak (yang akhir-akhir ini cukup sering kulakukan).
Yang sering bikin nangis pas dipotong itu bawang Bombay (alias onion) , bukan bawang merah (alias shallot )
Lain cerita kalau ada orang yang seabis memotong bawang terus langsung ngucek mata, terus nangis, itu sih oon ya...
Makanya gw merasa tergelitik banget pas membaca 2 novel (berturut-turut) yang ada adegan motong bawang merah dan orangnya nangis..
Apa emang gw yang udah ga sensitif ama bawang merah ya?
atau..... jangan-jangan para penulis itu terjebak pemikiran "awas kalau motong bawang nangis" tanpa tau sebenarnya bawang apa yang dimaksud...?
Yang pasti ketika gw menemukan adegan nangis pas motong bawang merah itu, gw sampai berhenti sekian menit cuman untuk mikir soal si tertuduh bawang merah padahal pelakunya si bawang bombay...
Soalnya jujur aja, perbedaan yang gw rasakan kalau membaca tulisan karya orang Indonesia dan penulis luar itu adalah soal kedalaman riset.
Padahal sebenarnya dengan riset yang mendalam, akan bisa didapatkan background cerita yang menyeluruh untuk mendukung inti cerita.
Pada umumnya karya penulis Indonesia lebih banyak bermain dalam permainan kata-kata dan permainan emosi dari pembacanya walaupun kadang ada juga yang bisa menuliskan cerita dengan background yang detail..
tapi ya tetep deh... masak sih nangis gara-gara bawang merah?
*paling ga, saya meringis gara-gara tuduhan yang dilontarkan kepada si bawang merah...
Yang sering bikin nangis pas dipotong itu bawang Bombay (alias onion) , bukan bawang merah (alias shallot )
Lain cerita kalau ada orang yang seabis memotong bawang terus langsung ngucek mata, terus nangis, itu sih oon ya...
Makanya gw merasa tergelitik banget pas membaca 2 novel (berturut-turut) yang ada adegan motong bawang merah dan orangnya nangis..
Apa emang gw yang udah ga sensitif ama bawang merah ya?
atau..... jangan-jangan para penulis itu terjebak pemikiran "awas kalau motong bawang nangis" tanpa tau sebenarnya bawang apa yang dimaksud...?
Yang pasti ketika gw menemukan adegan nangis pas motong bawang merah itu, gw sampai berhenti sekian menit cuman untuk mikir soal si tertuduh bawang merah padahal pelakunya si bawang bombay...
Soalnya jujur aja, perbedaan yang gw rasakan kalau membaca tulisan karya orang Indonesia dan penulis luar itu adalah soal kedalaman riset.
Padahal sebenarnya dengan riset yang mendalam, akan bisa didapatkan background cerita yang menyeluruh untuk mendukung inti cerita.
Pada umumnya karya penulis Indonesia lebih banyak bermain dalam permainan kata-kata dan permainan emosi dari pembacanya walaupun kadang ada juga yang bisa menuliskan cerita dengan background yang detail..
tapi ya tetep deh... masak sih nangis gara-gara bawang merah?
*paling ga, saya meringis gara-gara tuduhan yang dilontarkan kepada si bawang merah...
No comments:
Post a Comment